🧠 Prestasi sebagai Perbudakan: Kampus, Kapitalisme Akademik, dan Matinya Intelektual Organik
Meritokrasi sering digembar-gemborkan sebagai sistem adil: siapa yang berusaha, dia yang berhasil. Namun, di balik gemerlap prestasi akademik, tersembunyi wajah lain dari meritokrasi—ia justru memperbudak pemenangnya. Mahasiswa “berprestasi” terus didorong ikut lomba, menulis artikel, dan tampil di berbagai forum. Bukan lagi demi belajar atau berkembang, tetapi demi menjaga posisi di etalase institusi. Di kampus, terutama kampus swasta yang tengah mengejar akreditasi, mahasiswa berprestasi dijadikan alat promosi. Mereka dihadirkan sebagai bukti keberhasilan sistem pendidikan: menjadi duta kampus, wajah brosur, dan pengisi profil akreditasi. Tapi sesungguhnya, mereka bukan lagi subjek yang belajar, melainkan objek yang dijual. Kampus memanen nama mereka, tapi tak pernah benar-benar membebaskan mereka. 🏭 Kampus sebagai Alat Produksi Hari ini, kampus menjelma menjadi pabrik: tempat produksi tenaga kerja yang siap pakai. Mereka tidak mencetak manusia bebas, tetapi manusia patuh da...