Jangan Biarkan Iba Menjadi Angin Lalu: Refleksi Kepedulian dari Orang Tua
Ketika seorang ibu bercerita tentang seorang kakek yang sakit dan harus berjuang sendirian tanpa perhatian anak-anaknya, hati siapa yang tidak terenyuh? Kisah sederhana di ruang tunggu rumah sakit itu membuka mata bahwa banyak orang tua yang diabaikan ketika mereka sudah rapuh. Padahal, orang tua pernah mengorbankan segalanya demi anaknya. Sayangnya, rasa iba seringkali hanya muncul ketika kita melihat penderitaan orang lain dari jauh. Begitu kembali ke kehidupan sehari-hari, rasa itu menguap begitu saja. Lebih menyedihkan lagi, rasa peduli kadang tidak kita hadirkan kepada orang-orang terdekat: ayah, ibu, saudara, teman, atau pasangan. Mereka jarang kita tanyakan kabarnya, jarang kita dengarkan keluh kesahnya, seolah-olah kepedulian hanya pantas diberikan pada tragedi yang tampak di depan mata. Setiap orang sebenarnya butuh didengar. Butuh ditanya apakah ia baik-baik saja, apakah ada yang bisa dibantu, atau sekadar ditenangkan dengan perhatian tulus. Kepedulian sejati tidak berhenti p...