Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Jangan Biarkan Iba Menjadi Angin Lalu: Refleksi Kepedulian dari Orang Tua

Ketika seorang ibu bercerita tentang seorang kakek yang sakit dan harus berjuang sendirian tanpa perhatian anak-anaknya, hati siapa yang tidak terenyuh? Kisah sederhana di ruang tunggu rumah sakit itu membuka mata bahwa banyak orang tua yang diabaikan ketika mereka sudah rapuh. Padahal, orang tua pernah mengorbankan segalanya demi anaknya. Sayangnya, rasa iba seringkali hanya muncul ketika kita melihat penderitaan orang lain dari jauh. Begitu kembali ke kehidupan sehari-hari, rasa itu menguap begitu saja. Lebih menyedihkan lagi, rasa peduli kadang tidak kita hadirkan kepada orang-orang terdekat: ayah, ibu, saudara, teman, atau pasangan. Mereka jarang kita tanyakan kabarnya, jarang kita dengarkan keluh kesahnya, seolah-olah kepedulian hanya pantas diberikan pada tragedi yang tampak di depan mata. Setiap orang sebenarnya butuh didengar. Butuh ditanya apakah ia baik-baik saja, apakah ada yang bisa dibantu, atau sekadar ditenangkan dengan perhatian tulus. Kepedulian sejati tidak berhenti p...

Mahasiswa, Akreditasi, dan Eksploitasi: Suara dari Kampus

Sebagai seorang jurnalis pengamat kampus, saya tidak bisa menutup mata terhadap fenomena yang sedang terjadi di lingkungan akademik kita. Dalam sebuah forum himpunan mahasiswa program studi (HMPS), saya melihat jelas bagaimana PEMBATASAN kreativitas mahasiswa, khususnya jika aktivitas itu tidak bersinggungan dengan kepentingan akreditasi. Kreativitas mahasiswa seakan hanya diizinkan bila ia mampu menjadi amunisi dalam mengejar peringkat institusi. Sementara itu, ruang-ruang dialektika, kesadaran kritis, dan pengembangan intelektual yang seharusnya menjadi jantung kehidupan kampus justru dipinggirkan. Ironi terbesar adalah ketika pimpinan kampus menuntut mahasiswa untuk membuktikan prestasi—baik di tingkat nasional maupun internasional—namun mengabaikan penyediaan fasilitas yang memadai. Mahasiswa didorong untuk menjadi “mesin prestasi” demi akreditasi, tetapi pada saat yang sama mereka dieksploitasi tanpa dukungan yang layak. Prestasi non-akademik dianggap tidak relevan, mahasiswa krit...